Friday, February 4, 2011

Jempol! Garapan Bumi Parahyangan

BANDUNG, KOMPAS.com - Mobil rongsok yang sudah dianggap besi tua, bisa dikembalikan seperti terlahir pertama oleh siapa pun, asal punya modal kuat. Tapi, tidak demikian dengan Danny, pemilik Ford 1941 yang ditemukannya dalam kondisi "mengenaskan". Ia tertantang, tak cuma agar pikap itu bisa mengaspal, tapi ingin dibikin gaya hot rod.

"Saya belajar bagaimana menjiwai sebuah mobil, membangunnya secara detail demi detail," ungkapnya. Karena, semangat hot rod yang diusung, maka penampilan dan tenaga mesti punya keseimbangan seperti Yin dan Yang.

Untuk mengubah tampilan Ford jadi gagah seperti ini butuh waktu 4 tahun. Bodi sama sekali dirombak total (99,9 persen), seperti apron depan dirancang ulang. Unsur metal dan tarikan garis lurus melintang jadi pola utamanya dikombinasi dengan lampu utama comotan dari Mini Cooper. Salah satu pekerjaan sulit memadukan lampu utama dengan sepatbor (melengkung)," terang Danny.

Bagian kabin, karena aliran hot rod, ibarat kepala manusia punya dahi nong-nong, maka ketinggian atap disunat. Ruang kabin dirancang lebih lebar dengan memundurkan pilar B, sehingga volume lebih lega.

Pindah ke belakang, bak dibikin sangat rapi berlantai akrilik untuk mengekspos gardan, tangki bensin berlapis krom serta kaki-kaki. Trus, di atas akrilik teronggok tabung nitrous tipe NX yang lokasinya berdekatan dengan tabung krum sebagai pemyimpan udara untuk air suspensi.

Bagaimana dengan mesin? Tak mau kepalang tanggung, Danny langsung menjejelkan jantung pacu dari Amerika, yakni big block V8 7.400 cc. "Blok mesinnya cari-cari di Indonesia lantas direparasi ulang, namun jeroannya baru semua," kenangnya. Hmm, 400 HP saja, sih, katanya sudah di tangan.

Kerja keras yang patut diacungi dua jempol.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...